Penderita Keterbelakangan Mental Tewas Tersambar Kereta Api
Peristiwa

Penderita Keterbelakangan Mental Tewas Tersambar Kereta Api

Kartasura,(sukoharjo.sorot.co)-Heri Margianto (30), warga Kampung Karang Lor, RT 05 RW 15, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, tewas tersambar Kereta Api Argo Wilis, Rabu (20/11/2019) sekitar Pukul 11.00 WIB. Ironisnya tubuh korban terseret sejauh 500 meter dari lokasi kejadian di Kampung Gambiran hingga Kampung Sumbulan Lor.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun, korban mempunyai keterbelakangan mental. Sebelum kejadian korban berjalan dari rumahnya menuju area perlintasan kereta. Sesampainya di lokasi, korban yang berjalan di sisi selatan berniat akan menyebrang. Namun, dalam waktu yang bersamaan muncul kereta api Argo Wilis dari arah Solo menuju Yogyakarta melaju kencang langsung menghantam tubuh korban.

"Keluarga kaget dan tidak percaya jika yang tertabrak kereta itu Heri," kata kakak ipar Heri, Paulu Jayadi saat ditemui di rumah korban.

Sebelumnya keluarga korban tahu jika ada kecelakaan warga tertabrak kereta yang lokasinya tidak jauh dari rumah. Tetapi tidak mengetahui jika itu adalah Heri, karena tubuhnya sudah hancur dan tidak bisa mengenalinya. Pihak keluarga baru tahu dari kaos yang dikenakan korban. 

"Tahu kalau ada orang tertabrak kereka, tapi tidak tahu kalau itu adik saya. Yang tahu bapak karena pakaian yang sering dipakai Heri sehari-hari," imbuhnya.

Menurutnya, jika adiknya sering pergi dari rumah jalan kaki, lantaran mempunya riwayat kelainan jiwa. Tetapi ia tidak berani sampai menyeberang jalan. Sehingga keluarga tidak perlu mencari, karena biasaya pulang sendiri.

"Perginya itu tidak lama, biasanya hanya 30 menit lalu pulang ke rumah. Kalau pas kejadian itu adiknya pergi dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB. Saya dapat informasi jika adik saya tertabrak kereta itu pukul 12.00 WIB dan langsung menuju lokasi," ucapnya.

Rencananya korban akan dimakamkan pada hari Kamis (21/11/2019) di Astana Gambiran tidak jauh dari rumah korban.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Yusuf Efendi mengatakan, selamaini korban sulit untuk diajak berkomunikasi.

"Saya tidak menyangka. Kalau dilihat dari CCTV, itu terseretnya sampai 500 meter. Tertabraknya itu di Kampung Gambiran sampai Kampung Sumbulan Lor," terangnya.

Terpisah Kapolsek Kartasura AKP Dani Permana Putra menambahkan, korban menyeberang perlintasan kereta yang tidak diperbolehkan untuk melintas. Saat mendapat informasi kejadian itu, petugas langsung menuju lokasi untuk mengecek dan melakukan olah TKP.

"Dari info yang diterima, korban memang menyandang keterbelakangan mental. Saat dikonfirmasi ke keluarga juga membenarkan jika itu salah keluarganya," tuturnya.

Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo untuk dilakukan Outopsi.